Mengenal Unsur Perpajakan di Indonesia yang Wajib Diketahui

Mengenal Unsur Perpajakan di Indonesia yang Wajib Diketahui

Mengetahui unsur perpajakan di Indonesia merupakan salah satu hal yang harus diketahui oleh masyarakat, apalagi ini adalah sebuah kewajiban yang harus Anda penuhi. Tentu saja, penerapannya mencakup aspek-aspek yang memudahkan dalam menyusun rencana pajak atau tax planning.

Perpajakan merupakan pembayaran yang bersifat memaksa bagi orang-orang dalam suatu negara yang tidak memperoleh imbalan secara langsung. Pemerintah dapat menggunakan pajak untuk membiayai pembangunan nasional guna meningkatkan kesejahteraan warga negaranya.

Ketahui Pengertian Pajak Menurut Para Ahli

Mengetahui unsur perpajakan di Indonesia merupakan salah satu hal yang harus diketahui oleh masyarakat, apalagi ini adalah sebuah kewajiban yang harus Anda penuhi.

Menurut situs resmi Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan, pajak merupakan iuran wajib kepada negara yang dibayarkan oleh orang pribadi atau badan usaha yang bersifat memaksa berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pengertian pajak secara lebih sederhana adalah pungutan wajib dari rakyat kepada negara. Fungsi pajak adalah untuk membiayai berbagai pengeluaran. Penerimaan pajak dapat dimanfaatkan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan dan membayar gaji pegawai negeri sipil.

Pembayar pajak tidak akan memperoleh imbalan secara langsung, karena uang yang diperoleh melalui pajak akan digunakan untuk keperluan negara dan kemakmuran rakyatnya.

Pembayaran pajak merupakan perwujudan kewajiban negara, dan wajib pajak berperan langsung dan turut serta dalam melaksanakan kewajiban perpajakan yang digunakan untuk pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Menurut perspektif unsur perpajakan di Indonesia, membayar pajak merupakan kewajiban sekaligus hak setiap orang untuk turut serta dalam pembiayaan negara dan pembangunan nasional.

Hal ini sesuai dengan sistem self assessment yang dianut dalam sistem perpajakan Indonesia. Sesuai dengan tugasnya mengenai unsur perpajakan, pemerintah khususnya Direktorat Jenderal Pajak, berkewajiban memberikan pengarahan dan pengawasan, serta pelayanan dan penyuluhan.

4 Daftar Unsur Perpajakan di Indonesia yang Harus Dipahami

Secara umum, aspek perpajakan di Indonesia terbagi menjadi empat golongan, yaitu subjek pajak, wajib pajak, objek pajak, dan terakhir tarif pajak. Berikut ini akan dijelaskan berbagai faktor perpajakan yang berlaku di Indonesia.

1. Subjek Pajak

Unsur perpajakan di Indonesia diawali dengan subjek pajak. Dalam perpajakan, terdapat orang dan badan yang berdomisili di suatu negara dan mengenakan pajak kepada warga negaranya.

Disebut sebagai unsur pertama karena tanpa adanya subjek pajak, warga negara tidak wajib membayar pajak. Karena tidak ada yang membayar, Padahal yang dibebani pajak adalah orang pribadi atau lembaga, bukan barang atau jasa. Oleh karena itu, masalah perpajakan harus masuk dalam sistem perpajakan suatu negara.

Hanya dengan demikian, kebijakan dapat berjalan dengan baik. Tanpa adanya subjek pajak, pemungutan pajak tidak akan terlaksana. Oleh karena itu, sudah seharusnya setiap peraturan perpajakan harus melibatkan subjek pajak.

2. Wajib Pajak

Unsur perpajakan di Indonesia yang kedua adalah wajib pajak. Wajib pajak ini juga mencakup orang pribadi atau badan yang telah ditetapkan sebagai wajib pajak. Artinya, pajak merupakan beban bagi mereka dan wajib dibayarkan. Jika pajak tidak dibayarkan, mereka akan dikenakan denda dan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Wajib pajak hanyalah orang pribadi dan lembaga. Sementara itu, perpajakan mencakup barang dan jasa. Artinya, barang dan jasa bukanlah wajib pajak.

Karena yang menanggung beban membayar pajak adalah orang pribadi atau badan yang berfungsi sebagai tempat penerimaan barang dan jasa. Oleh karena itu, Anda harus menghindari kesalahan dalam membedakan wajib pajak dan bukan wajib pajak.

Secara umum, unsur perpajakan di Indonesia yang dikenakan pajak disesuaikan berdasarkan usia. Jika masih di bawah umur, wajib pajak tetap menjadi tanggungan kedua orang tuanya. Sementara itu, wajib pajak dikenakan pajak saat pertama kali suatu masyarakat atau lembaga membuka usaha.

Yang berbeda hanya nominal atau jumlah pajaknya. Hal ini dikarenakan jumlah pajak yang dikenakan pajak disesuaikan dengan besarnya perusahaan atau pendapatan yang diperoleh setiap bulan atau tahun.

3. Objek Pajak

Jika wajib pajak adalah orang pribadi atau lembaga yang wajib membayar pajak, dan objek pajaknya adalah barang, jasa, atau barang kena pajak. Jika Anda memiliki bangunan dan properti, Anda wajib membayar pajak dalam jumlah tertentu kepada pemerintah. Pajak ini disebut Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

Jika Anda menyediakan jasa usaha, seperti katering, dan usaha tersebut menghasilkan pendapatan Rp10 juta per hari, maka sebagian dari pendapatan harus dipotong untuk membayar pajak. Unsur perpajakan di Indonesia yang diuraikan di atas disebut sebagai pajak penghasilan yang dihasilkan dari jasa.

4. Tarif pajak

Unsur pajak final yang berlaku di Indonesia adalah tarif pajak. Tarif pajak adalah pajak nominal yang harus dibayarkan wajib pajak atas barang, jasa, atau objek kena pajak.

Di Indonesia, tarif pajak ditetapkan dengan perhitungan persentase. Artinya, wajib pajak membayar pajak atas persentase kecil dari nilai barang atau jasa yang dimilikinya.

Dengan demikian, Anda tentunya sebagai masyarakat yang patuh terhadap aturan hukum tentunya wajib untuk membayar anggaran sesuai dengan objek yang dimiliki. Dan tentunya setelah mengetahui unsur perpajakan di Indonesia di atas Anda menjadi paham apa saja nilai yang wajib Anda bayarkan.