Raden Saleh, Pelukis Para Penguasa (Part I)
Raden Saleh Syarif Bustaman yang juga dikenal dengan Raden Saleh merupakan seniman yang berkarya dibidang seni lukis. Berbagai karyanya tidak hanya dikenal di Hindia Belanda melainkan sampai ke Belanda sekalipun. Hal ini masih terus berlangsung bahkan setelah Indonesia merdeka dimana karya-karyanya begitu dihormati baik di Indonesia maupun di kancah internasional.
Sebagai seorang seniman, Raden salah mungkin lebih dikenal dari karya-karya seninya yang sering kita jumpai baik dalam pelajaran sejarah maupun kesenian. Tokoh-tokoh dalam sejarah seperti gubernur jendral Herman Williem Daendles, Van Den Bosch maupun penerusnya Jean Chretien Baud. Selain tokoh Belanda, ia juga melukiskan mengenai tokoh-tokoh nasional misalnya seperti Sri Sultan Hamengkubuono ke VI yang menggunakan pakaian Jawa maupun yang menggunakan seragam Belanda.
Sekalipun tokoh-tokoh tersebut sudah tiada, namun dengan menggunakan bakatnya, Raden Saleh telah mengabadikan mereka melalui berbagai karya-karyanya ia memberikan kemudahan bagi kita untuk mengenal dan mempelajari tokoh-tokoh bersejarah. Raden Saleh lahir dari pasangan Sayyid Huden dan Mas Ajeng Zarip Husen, sang ayah telah meninggal sejak ia masih kecil. Hal ini membuat pendidikannya dipercayakan kepada pamannya yang bernama Kanjeng Terboyo.
Kanjeng Terboyo merupakan paman yang berasal dari keluarga ayahnya, ketika perang Napoleonik masih berlangsung di Eropa, Inggris mengirimkan pasukan untuk menyerang koloni-koloni milik Prancis dan sekutu-sekutunya termasuk Hindia Belanda. Sekalipun Royal Navy yang terkenal berkuasa di lautan, namun tidaklah mudah baginya untuk menguasai Hindia Belanda yang dipertahankan oleh pasukan militer Prancis Belanda, terlebih jika mereka dipimpin oleh Herman Williem Daendels.
Daendels mungkin terkenal kejam namun disisi lain ia memang kompeten mengatur pertahanan Hindia Belanda terlepas dari begitu minimnya bantuan dari Eropa. Hal ini membuat Inggris mengalami kesulitan, hanya setelah Daendels digantikan oleh Janssen, militer Inggris berhasil menguasai Hindia Belanda. Setelah berhasil menguasai Hindia, Inggris mulai menata kembali koloni barunya. Dalam masa tersebut, tokoh penting Inggris yang berasal dari Singapura, mulai datang ke Hindia temasuk Thomas S. Raffles dan John Crawfurd.
Kanjeng Terboyo turut membantu usaha Raffles untuk mengumpulkan dan memahami data-data yang dibutuhkannya dalam menyusun buku yang berjudul The History Of Java. Ia juga membantu usaha dari John Crawfurdd dalam menulis buku yang berjudia History Of Indian Archipelago. Dari usahanya membantu tokoh-tokoh penting dari Inggris, kita dapat mengenal Kanjeng Terboyo adalah seorang cendikiawan. Hal ini juga tercermin dari keluarganya dimana mereka sangat pandai dalam sastra Arab dan Jawa. Dalam keluarga cendikiawan seperti inilah Raden Saleh dibesarkan dan dididik dengan sangat baik.
Perjalanan Raden Saleh Menjadi Pelukis Terkemuka Dunia
Ketertarikan Raden Saleh dalam seni lukis membuatnya belajar dibawah guru lukis pertamanya yaitu Jannes Theodorus Bik. Sekalipun demikian, guru melukis yang mempengaruhi karir hidupnya adalah Antonie Joseph Payen dimana ia berguru selama 3 tahun. Pada tahun 1829 atas keberhasilannya memperoleh beasiswa dari raja Belanda, Raden Saleh melanjutkan studinya di negeri Belanda dalam waktu 2 tahun.
Raden Saleh belajar melukis dibawah bimbingan dari 2 guru yaitu Cornelis Keuseman dan Andreas Schelfhout. Saat belajar di negeri Belanda, Raden Saleh yang masih muda menemukan aliran lukisannya yaitu aliran romantisme. Di tahun 1839, karena keinginannya memperdalam aliran romantisme, ia memutuskan untuk melanjutkan studi di wilayah Jerman khususnya di kota Drenden.
Raden Saleh berteman dengan seorang seniman yang turut mempengaruhi arah dalam karya lukisan Raden Saleh yaitu Johan Christian Dahl. Di kota tersebut Raden Saleh menemukan kegemaran barunya yaitu melukiskan mengenai konflik seperti pertarungan maupun perburuan. Selama hampir 23 tahun ia berkeliling di berbagai wilayah Eropa mulai dari Belanda, Jerman, Prancis, Swiss dan Italia. Namun tema-tema kegemarannya seperti pertarungan dan perburuan muali ditinggalkannya.
Raden Saleh memutuskan untuk kembali ke Jawa, di Jawa ia lebih sering menghabiskan waktunya untuk melukis pemandangan alam. Raden Saleh memang adalah seniman nusantara yang sangat hebat, kehebatannya bahkan diakui oleh para penguasa Eropa. Hal ini terbukti dari beberapa tanda jasa yang diterimanya, Raden Saleh pernah menerima tanda jasa dari penguasa Belanda Willian II, tanda jasa dari penguasa Austria Franz Joseph maupun tanda jasa dari penguasa Prusia atau Jerman yaitu Wilhelm I.
Pada tahun 1848, raja Belanda, William III memutuskan untuk mengangkat Raden Saleh menjadi pelukis istana. Diangkatnya Raden Saleh sebagai pelukis sang raja merupakan pencapaian yang sangat tinggi untuk seorang subjek yang berasal dari wilayah jajahan. Bila kekalahan Rusia terhadap Jepang membuktikan bahwa bagaimana bangsa Asia ternyata mampu mengalahkan kekuatan militer bangsa Eropa. Pencapaian Raden Saleh pada tahun 1849 sudah lebih awal membuktikan bagaimana seorang seniman yang berasal dari wilayah jajahan ternyata memiliki kemampuan yang tidak kalah dari seniman bangsa Eropa, khususnya jika ia diberikan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkarya.