Liburan Wisata ke Pasar Terapung Lok Baintan Sambil Belanja

Liburan Wisata ke Pasar Terapung Lok Baintan Sambil Belanja

Pasar Terapung Lok Baintan merupakan salah satu objek wisata ternama di Kalimantan Selatan. Wisata kearifan lokal ini hanya ada satu-satunya di Indonesia sehingga membuat wisatawan lokal maupun yang datang dari luar daerah tertarik mendatanginya.

Bukan hanya menghadirkan pemandangan unik yang tidak ada di tempat lain, Pasar Terapung juga menjadi salah satu penggerak ekonomi bagi warga lokal. Banyak pedagang yang menggantungkan kehidupannya dari penghasilan berjualan di pasar ini.

Hal-hal Unik dan Seru yang Ditawarkan Pasar Terapung Lok Baintan

Pasar Terapung Lok Baintan dibuka pada pagi hari, tepatnya setelah shalat subuh. Para pedagang akan mulai mengayuh perahu menuju tengah sungai.

Pasar tradisional yang juga disebut Pasar Terapung Sungai Martapura ini berlokasi di Desa Sungai Pinang (Lok Baintan), Kecamatan Sungai Tabuk, Banjar, KalSel. Keunikan tempat satu ini yaitu pedagang-pedagangnya menjual berbagai dagangan dari atas perahu atau jukung.

Puluhan jukung yang menjual berbagai macam hasil kebun maupun kuliner khas akan berangkat dari rumah masing-masing menuju Sungai Lok Baintan. Kemudian berkumpul di bagian tengah sungai untuk menjual dagangan mereka.

Bagi Anda yang belum pernah mendatangi Pasar Terapung Lok Baintan, beberapa hal unik ini bisa jadi pertimbangan mengapa harus mendatangi lokasi wisata satu ini:

1. Telah Ada Sejak Berdirinya Kerajaan Banjar

Pasar Terapung merupakan tradisi bagi masyarakat Banjar. Pedagang yang berjualan dari atas jukung sudah ada sejak lama, bahkan sudah ada sebelum Kerajaan Banjar berdiri.

Semula lokasinya ada di Sungai Kuin, di depan Makam Sultan Suriansyah. Namun, sekarang lokasi yang masih bertahan adalah di Lok Baintan.

Pemerintah setempat juga membuat lokasi baru di depan Siring Patung Bekantan. Namun, hanya diadakan pada hari Sabtu atau Minggu pagi saja. Jika ingin berkunjung ke pasar terapung di hari lain, Anda bisa mendatangi lokasi di Lok Baintan.

2. Buka Menjelang Fajar

Pasar Terapung Lok Baintan dibuka pada pagi hari, tepatnya setelah shalat subuh. Para pedagang akan mulai mengayuh perahu menuju tengah sungai setelah waktu shalat subuh.

Perahu-perahu akan mulai memadat di bagian tengah sungai pada pukul 5 hingga 7 pagi. Jadi, disarankan untuk datang ke lokasi pada jam-jam tersebut. Umumnya, pedagang yang datang adalah para penduduk sekitar.

Untuk datang ke lokasi ini, wisatawan bisa menaiki kelotok yaitu perahu bermesin, menyusuri Sungai Martapura. Bisa naik dari dermaga Makam Sultan Suriansyah, Siring Nol Kilometer, atau dermaga lainnya.

Dapat juga menggunakan kendaraan darat seperti motor atau sepeda motor, tapi perjalanan lebih panjang dan lama.

Anda harus datang di kisaran pukul 5 sampai 8 pagi, jika di atas jam tersebut sudah mulai sepi. Di pukul 10 pagi biasanya sudah tidak terlihat perahu pedangan di lokasi pasar ini.

3. Pedagang Berjualan Menggunakan Perahu

Perahu atau jukung merupakan alat transportasi yang digunakan pedagang untuk berjualan. Di dalam jukung akan diletakkan barang yang akan dijual pedagang.

Biasanya dimasukkan ke dalam wadah-wadah terbuat dari anyaman purun. Namun, sekarang kebanyakan pedagang menggunakan wadah baskom plastik untuk memuat dagangan mereka.

Selain perahu yang dikayuh manual, ada juga pedagang menggunakan kelotok. Ada kelotok berukuran kecil tanpa atap, ada juga dengan ukuran besar dengan atap.

4. Menjual Berbagai Hasil Panen Masyarakat Lokal

Pasar Terapung Lok Baintan menjadi lebih unik sebab barang yang dijual merupakan berbagai hasil panen masyarakat lokal. Anda dapat menemukan berbagai buah-buahan dan sayuran segar dijual oleh para pedagang.

Limau (jeruk), manggis, kelapa, pisang, hingga berbagai buah lokal seperti kapul, kueni, dan sayuran seperti kacang panjang, labu kuning, daun singkong, daun katuk, dan lain sebagainya.

5. Kebanyakan Pedagang Adalah Wanita

Uniknya lagi, kebanyakan pedangan yang datang mengayuh perahu adalah wanita. Dandanan para wanita pengayuh perahu ini juga unik, umumnya memakai tanggui yaitu penutup kepala lebar dari anyaman daun rumbia, dan tapih (kain sarung).

Para pedagang memasarkan dagangan mereka dengan cara unik, terkadang ada yang nekad naik ke kelotok wisatawan untuk menjajakan berbagai hasil kebun maupun kue khas Kalimantan Selatan.

Siap-siap menghadapi acil-acil (sebutan umum untuk penjual) cerewet yang cerewet, tapi lucu dan asyik diajak mengobrol.

6. Menyediakan Berbagai Makanan Khas Banjar

Pasar Terapung Lok Baintan tidak hanya menawarkan buah dan sayuran segar, tapi juga berbagai makanan khas Banjar. Anda bisa menemukan penjual berbagai kue-kue tradisional seperti kue apam, wajik, sesumapan, dan lain sebagainya.

Bahkan ada penjual kue serabi yang langsung memasak serabinya di jukung. Jadi, bisa dinikmati selagi hangat. Uniknya, wisatawan dapat mengambil dan memilih kue tradisional ini dengan cara tidak biasa. Penjual menyediakan galah seukuran 1-1,5 meter dengan paku tertancap di ujungnya.

Anda juga bisa merasakan pengalaman unik lainnya, yaitu makan di atas perahu. Sebab ada penjual makanan berat juga, misalnya soto banjar, rawon, dan lontong pusing. Makan jadi lebih seru karena sambil terombang-ambing di atas sungai.

7. Ada Sistem Barter Antar Pedagang

Pasar Terapung Lok Baintan juga menawarkan keunikan lainnya yaitu sistem barter. Namun, ini hanya dilakukan antar pedagang, kecuali wisatawan membawa sesuatu yang bisa dibarter.

Misalnya buah-buahan akan dibarter dengan sayuran atau kue, tergantung kesepakatan antar penjual. Jika Anda memiliki sesuatu yang bisa dibarter, juga dapat menawarkan kepada pedagang.

Mengunjungi Pasar Terapung Lok Baintan akan memberikan pengalaman seru dan berbeda dari tempat wisata lainnya, tidak hanya menyaksikan pemandangan unik konvoi perahu, tapi juga bisa menyantap berbagai makanan khas yang lezat dengan cara unik.