Mengenal Sejarah Negara Ghana dan Fakta Menariknya

Sejarah Negara Ghana terkenal karena kekaisarannya yang sempat populer di seluruh dunia. Ghana sendiri pada dasarnya merupakan wilayah yang masih dalam tahap berkembang. Tetapi perkembangan dari negara tersebut sangat baik.

Ini bisa dilihat dari berbagai aspek mulai dari teknologi, infrastruktur, hingga yang terbaru sepakbola. Ghana sekarang sudah mengukuhkan posisinya sebagai salah satu negara yang diakui di dunia.

Ghana Merupakan Negara yang Masih dalam Tahap Berkembang 

Mengenal Sejarah Negara Ghana

Saat mengenal sejarah dari Negara Ghana, ada beberapa kejadian yang sebenarnya perlu Anda ketahui terlebih dahulu. Berikut beberapa kejadian tersebut:

1. Kekaisaran Ghana

Kekaisaran Ghana, yang sering disebut sebagai “Ghana Besar” atau “Ghana Kuno,” adalah sebuah kerajaan yang berdiri di wilayah yang sekarang dikenal sebagai bagian dari negara-negara seperti Mauritania, Mali, dan Senegal.  Kekaisaran ini bukanlah wilayah modern seperti dalam sejarah Negara Ghana, tetapi merupakan sebuah entitas politik dan ekonomi yang sangat penting di wilayah Afrika Barat pada masa itu, terutama antara abad ke-4 dan ke-13 Masehi.

Salah satu faktor penting dalam keberhasilan Kekaisaran Ghana adalah kontrolnya terhadap perdagangan emas. Emas menjadi salah satu sumber kekayaan utama kerajaan ini, dan kekaisaran tersebut memanfaatkan jaringan perdagangan yang luas, termasuk perdagangan trans-Sahara, untuk mengendalikan aliran barang dan kekayaan di wilayah tersebut.

Dalam sejarah Negara Ghana, meskipun kekaisaran ini sering diidentifikasi dengan perdagangan emas, garam juga merupakan komoditas penting dalam perdagangan Kekaisaran Ghana. Garam, yang diimpor dari gurun Sahara, diperlukan untuk menjaga keseimbangan elektrolit dalam tubuh manusia dan sangat berharga pada zaman itu.

2. Peran dalam Perdagangan Trans-Sahara

Ghana kuno memiliki peran yang sangat signifikan dalam perdagangan trans-Sahara. Dalam sejarah Negara Ghana, perdagangan ini melibatkan aliran barang dari wilayah Afrika Barat ke wilayah-wilayah di utara gurun Sahara, dan sebaliknya. Karena letak geografisnya, Ghana kuno menjadi pusat perdagangan yang strategis antara Afrika bagian selatan dan utara.

Selain emas dan garam, barang dagangan lainnya yang diperdagangkan meliputi permata, kain tenun, budak, dan barang-barang mewah lainnya. Perdagangan ini tidak hanya menghasilkan kekayaan bagi Kekaisaran Ghana, tetapi juga memengaruhi perkembangan budaya, politik, dan ekonomi di wilayah tersebut.

Perdagangan trans-Sahara tidak hanya melibatkan pertukaran barang fisik, tetapi juga pertukaran budaya, ide, dan agama. Ini membantu dalam pembentukan kerajaan-kerajaan dan kota-kota perdagangan yang makmur di wilayah tersebut.

3. Kerajaan Asante

Kerajaan Asante, juga dikenal sebagai Kerajaan Ashanti, merupakan salah satu kerajaan terbesar dan terkuat di wilayah Ghana modern. Dalam sejarah Negara Ghana, kerajaan ini didirikan pada abad ke-17 oleh suku Akan di wilayah hutan hujan selatan. Seiring waktu, Kerajaan Asante berkembang menjadi kekuatan politik dan militer yang dominan di wilayah tersebut. Kerajaan Asante terkenal karena sistem politik dan administratif yang kuat, serta militer yang efisien.

Pada puncak kejayaannya, Kerajaan Asante memperluas pengaruhnya meliputi sebagian besar wilayah Ghana modern, serta beberapa wilayah di sekitarnya, termasuk bagian dari Pantai Gading, Togo, dan Burkina Faso. Salah satu aspek penting dari Kerajaan Asante adalah keberhasilannya dalam menjaga kemandirian politiknya meskipun tekanan dari penjajah Eropa, terutama Britania Raya.

Konflik antara Britania Raya dan Kerajaan Asante menghasilkan serangkaian perang yang dikenal sebagai “Perang Ashanti-Britania”, yang berlangsung selama beberapa dekade. Meskipun akhirnya Kerajaan Asante jatuh di bawah kekuasaan Britania Raya pada akhir abad ke-19, warisan budaya, politik, dan militernya tetap menjadi bagian penting dari sejarah Ghana, dan budaya Asante masih hidup di Ghana modern.

4. Peran dalam Pergerakan Pan-Afrika

Dalam sejarah Negara Ghana, wilayah ini memainkan peran yang sangat penting dalam gerakan kemerdekaan Afrika dan gerakan pan-Afrika. Pada tanggal 6 Maret 1957, Ghana meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial Britania Raya di bawah kepemimpinan Kwame Nkrumah, yang kemudian menjadi Presiden pertama Ghana.

Kemerdekaan Ghana menjadi pemicu bagi gerakan kemerdekaan di negara-negara lain di Afrika. Kwame Nkrumah adalah salah satu tokoh paling terkemuka dalam gerakan kemerdekaan Afrika, dan visinya tentang persatuan Afrika dan pembangunan ekonomi yang merdeka sangat mempengaruhi pemikiran dan tindakan pemimpin di seluruh benua.

Ghana menjadi pusat diplomasi dan aktivisme pan-Afrika, menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi di Accra pada tahun 1958 yang bertujuan untuk memperkuat solidaritas antara negara-negara Afrika dan mempercepat proses dekolonisasi di seluruh benua.

Kontribusi Ghana dalam gerakan pan-Afrika membuka jalan bagi pembentukan organisasi dan institusi pan-Afrika seperti Organisasi Persatuan Afrika (OAU), yang kemudian berkembang menjadi Uni Afrika. Ini menandai tonggak penting dalam sejarah Afrika modern dan mengilhami generasi berikutnya dari pemimpin dan aktivis di seluruh benua.

5. Nama “Ghana”

Dalam sejarah Negara Ghana, Nama yang diberikan kepada wilayah modern ini memiliki akar historis yang dalam. Meskipun Ghana kuno, atau Kekaisaran Ghana, tidak secara langsung terkait dengan negara modern ini dari segi politik atau geografis, namun pilihan nama ini memiliki tujuan simbolis yang kuat.

Ketika negara ini meraih kemerdekaan dari penjajahan kolonial Britania Raya pada tahun 1957, pemimpinnya, Kwame Nkrumah, memilih nama “Ghana” sebagai simbol perlawanan dan kebangkitan Afrika. Nama ini diambil dari Kekaisaran Ghana kuno yang terkenal karena perdagangan emasnya dan kekayaan budayanya.

Patut dinantikan bagaimana perkembangan negara ini di masa depan. Jika melihat pada sejarah Negara Ghana di atas, wajar jika semangat perjuangannya membuat perkembangan negara ini sangat cepat.